Materi bahasa Indonesia teks narasi kelas 7 akan mengajak kita untuk memahami dan menguasai cara menulis cerita. Dari definisi hingga contoh, kita akan menjelajahi dunia teks narasi secara komprehensif.
Kita akan mempelajari struktur, unsur-unsur intrinsik, dan contoh penerapan teks narasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang baik, kamu akan mampu menulis cerita yang menarik dan bermakna.
Definisi Teks Narasi
.png/e357754e-6e8b-a76d-802e-fa1de35601b7?t=1641308696641)
Teks narasi merupakan jenis teks yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Teks ini biasanya disusun secara kronologis, dengan alur cerita yang runtut dan terarah. Narasi bertujuan untuk menyampaikan informasi secara utuh dan menarik.
Ciri-Ciri Utama Teks Narasi
Teks narasi memiliki beberapa ciri utama yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain:
- Menggunakan alur cerita yang runtut. Peristiwa dikisahkan secara berurutan, sesuai dengan waktu kejadian. Hal ini membuat pembaca dapat mengikuti jalannya cerita dengan mudah.
- Menggunakan penokohan yang jelas. Tokoh-tokoh dalam cerita dijelaskan dengan detail, baik dari segi karakter, sifat, maupun perannya dalam cerita.
- Menggunakan latar yang mendukung cerita. Latar tempat, waktu, dan suasana dijelaskan secara detail sehingga pembaca dapat membayangkan peristiwa yang diceritakan.
- Menggunakan sudut pandang yang terarah. Cerita disampaikan dari sudut pandang tertentu, seperti sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga. Sudut pandang ini mempengaruhi cara pembaca memahami cerita.
- Menggunakan bahasa yang hidup dan menarik. Penggunaan bahasa yang variatif dan kaya akan imajinasi membuat cerita lebih dinamis dan mudah dipahami.
Perbandingan Teks Narasi dengan Jenis Teks Lainnya
Berikut tabel perbandingan teks narasi dengan jenis teks deskripsi dan eksposisi:
Aspek | Teks Narasi | Teks Deskripsi | Teks Eksposisi |
---|---|---|---|
Tujuan | Menceritakan peristiwa/kejadian | Menggambarkan sesuatu | Menjelaskan atau memaparkan suatu gagasan |
Struktur | Kronologis, alur cerita | Terstruktur berdasarkan bagian-bagian | Logis, berdasarkan fakta dan argumen |
Bahasa | Menggunakan bahasa yang hidup dan variatif | Menggunakan bahasa yang terperinci dan detail | Menggunakan bahasa yang formal dan lugas |
Contoh | Cerita pendek, novel, biografi | Deskripsi pemandangan, karakter | Artikel ilmiah, opini |
Struktur Teks Narasi Kelas 7: Materi Bahasa Indonesia Teks Narasi Kelas 7
Teks narasi adalah cerita yang berurutan, menceritakan kejadian atau peristiwa. Pemahaman struktur teks narasi sangat penting untuk menulis cerita yang menarik dan mudah dipahami. Berikut ini akan dibahas mengenai struktur teks narasi yang sesuai untuk tingkat kelas 7.
Komponen Struktur Teks Narasi
Teks narasi umumnya terdiri dari beberapa komponen penting yang saling berkaitan. Pemahaman komponen-komponen ini akan membantu dalam memahami alur cerita dan pesan yang ingin disampaikan.
- Orientasi: Bagian ini memperkenalkan latar tempat, waktu, dan tokoh-tokoh dalam cerita. Orientasi memberikan gambaran awal tentang situasi dan suasana cerita.
- Komplikasi: Bagian ini berisi rangkaian peristiwa yang menimbulkan konflik atau masalah dalam cerita. Konflik ini dapat berupa konflik internal tokoh atau konflik antar tokoh. Komplikasi merupakan inti dari cerita yang memacu pembaca untuk mengikuti alur cerita.
- Resolusi: Bagian ini berisi penyelesaian konflik atau masalah yang terjadi dalam cerita. Resolusi memberikan solusi dan dampak dari konflik yang terjadi. Bagian ini memberikan kesimpulan dan gambaran akhir dari cerita.
Contoh Teks Narasi Pendek
Berikut ini contoh teks narasi pendek yang menunjukkan struktur yang telah dijelaskan di atas.
Pada suatu pagi yang cerah di desa terpencil, Budi sedang berjalan-jalan di hutan. (Orientasi)
Tiba-tiba, ia mendengar suara tangisan seekor anak ayam yang terluka. Budi mendekat dan melihat seekor anak ayam yang sayapnya patah. Budi merasa iba dan ingin menolongnya. (Komplikasi)
Budi dengan hati-hati menangkap anak ayam itu dan membawanya pulang. Ia merawat anak ayam itu dengan penuh kasih sayang. Setelah beberapa hari, sayap anak ayam itu sembuh dan ia dapat terbang kembali ke kawanannya. Budi tersenyum melihat anak ayam itu kembali ke kawanannya. (Resolusi)
Unsur-unsur Intrinsik dalam Teks Narasi
Teks narasi, selain struktur dan jenisnya, juga memiliki unsur-unsur intrinsik yang membentuk cerita. Memahami unsur-unsur ini penting untuk menganalisis dan memahami pesan yang disampaikan oleh penulis.
Tokoh
Tokoh merupakan individu atau karakter yang terlibat dalam peristiwa dalam cerita. Tokoh dapat berupa manusia, hewan, atau bahkan benda yang diberi sifat-sifat manusia. Mereka berperan dalam menggerakkan alur cerita dan membentuk konflik.
- Contoh Tokoh Protagonis: Seorang anak muda yang tekun belajar untuk menghadapi ujian penting.
- Contoh Tokoh Antagonis: Seorang guru yang selalu memberikan tugas yang berat kepada murid-muridnya.
- Contoh Tokoh Pendukung: Teman-teman tokoh utama yang mendukung dan membantu dalam perjalanan ceritanya.
Latat
Latar merupakan tempat, waktu, dan suasana di mana cerita berlangsung. Latar berperan penting dalam menciptakan suasana dan memengaruhi perilaku tokoh.
- Latar Tempat: Hutan rimba, sebuah perpustakaan, atau sebuah desa yang tenang.
- Latar Waktu: Masa lampau, masa kini, atau masa depan.
- Latar Suasana: Tegang, bahagia, sedih, atau menakutkan. Misalnya, suasana yang menegangkan di tengah hutan yang gelap.
Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis dalam cerita. Alur menjelaskan bagaimana cerita berkembang dan klimaks yang terjadi.
- Alur Maju: Peristiwa disajikan secara berurutan, dari awal hingga akhir.
- Alur Mundur: Cerita dimulai dari akhir dan kemudian kembali ke awal.
- Alur Flashback: Memasukkan peristiwa masa lalu untuk menjelaskan situasi sekarang.
Tema
Tema merupakan ide pokok atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dalam cerita. Tema seringkali berkaitan dengan kehidupan, nilai-nilai, dan pengalaman manusia.
- Contoh Tema: Keberanian, persahabatan, cinta, atau pengorbanan.
Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara penulis menceritakan cerita dari perspektif siapa. Sudut pandang mempengaruhi bagaimana pembaca memahami dan merasakan cerita tersebut.
- Sudut Pandang Orang Pertama: Penggunaan kata ganti “aku” untuk menceritakan cerita.
- Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu: Penulis mengetahui pikiran dan perasaan semua tokoh.
- Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas: Penulis hanya mengetahui pikiran dan perasaan satu tokoh.
Contoh Penerapan Unsur-unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik | Contoh |
---|---|
Tokoh | Seorang pahlawan yang berani menghadapi kejahatan. |
Latar | Suatu petualangan di hutan yang gelap dan misterius. |
Alur | Peristiwa-peristiwa yang disusun secara kronologis. |
Tema | Keberanian menghadapi tantangan hidup. |
Sudut Pandang | Cerita diceritakan dari sudut pandang orang pertama. |
Contoh Teks Narasi Sederhana

Berikut beberapa contoh teks narasi sederhana yang cocok untuk siswa kelas 7. Contoh-contoh ini akan membantu memahami alur maju dan mundur dalam sebuah narasi.
Contoh Teks Narasi Alur Maju
Pada suatu pagi yang cerah, Budi terbangun dari tidurnya. Ia segera mandi dan sarapan. Setelah itu, Budi berangkat ke sekolah. Di sepanjang jalan, ia melihat banyak anak-anak lain yang juga menuju sekolah. Di sekolah, Budi bertemu teman-temannya dan mereka bersama-sama mengikuti pelajaran.
Hari itu, Budi belajar banyak hal baru. Hari yang menyenangkan bagi Budi.
Keunggulan dan Kelemahan Teks Narasi Alur Maju
- Keunggulan: Mudah dipahami dan diikuti karena menceritakan kejadian secara berurutan. Membuat pembaca merasa terlibat langsung dengan alur cerita.
- Kelemahan: Terkadang terasa kurang dinamis karena hanya mengikuti urutan waktu. Membaca teks bisa menjadi monoton jika alurnya hanya maju terus.
Contoh Teks Narasi Alur Mundur
Budi mengingat hari yang menyenangkan itu. Di sekolah, ia bertemu teman-temannya. Mereka bersama-sama mengikuti pelajaran. Budi belajar banyak hal baru. Hari itu, di sepanjang jalan menuju sekolah, ia melihat banyak anak-anak lain yang juga menuju sekolah.
Ia berangkat ke sekolah setelah sarapan dan mandi. Budi terbangun dari tidurnya pada suatu pagi yang cerah.
Keunggulan dan Kelemahan Teks Narasi Alur Mundur
- Keunggulan: Membuat pembaca penasaran dengan kejadian yang akan diungkap di awal. Memberikan kesan misterius atau menarik bagi pembaca.
- Kelemahan: Membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dari pembaca untuk memahami konteks keseluruhan cerita. Membaca teks mungkin membutuhkan waktu lebih lama karena perlu memahami hubungan antar kejadian.
Bahasa dan Gaya Penulisan
Penggunaan bahasa yang tepat dan gaya penulisan yang menarik sangat penting dalam teks narasi, terutama untuk tingkat kelas 7. Hal ini akan membantu siswa memahami dan menikmati cerita yang disampaikan.
Penggunaan Bahasa yang Tepat
Dalam menulis teks narasi, penggunaan bahasa yang tepat dan sesuai dengan konteks cerita sangat penting. Hindari penggunaan kata-kata yang terlalu sulit atau tidak lazim dipahami oleh pembaca kelas 7. Gunakan kalimat yang sederhana, namun tetap komunikatif dan menarik.
Contoh Kalimat Efektif dan Kurang Efektif
Berikut beberapa contoh kalimat yang efektif dan kurang efektif dalam konteks narasi:
- Kalimat Efektif: “Hari itu, matahari bersinar terik dan langit biru cerah. Anak-anak bermain di taman dengan riang gembira.”
- Kalimat Kurang Efektif: “Di pagi hari, terdapat cahaya matahari yang intens dan langit biru cemerlang. Remaja-remaja tertangkap dalam kesenangan bermain di lapangan taman.”
Kalimat efektif menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan kalimat yang lebih sederhana. Kalimat kurang efektif menggunakan kata-kata yang lebih kompleks dan kalimat yang lebih panjang, yang mungkin sulit dipahami oleh pembaca kelas 7.
Gaya Bahasa yang Menarik
Gaya bahasa yang menarik dapat membuat cerita lebih hidup dan dinamis. Berikut beberapa gaya bahasa yang dapat digunakan:
- Penggunaan Deskripsi yang Detail: Memberikan gambaran yang jelas tentang suasana, tempat, dan karakter.
- Penggunaan Dialog yang Nyata: Dialog yang alami dan sesuai dengan karakter akan memperkaya cerita.
- Penggunaan Imajinasi: Memberikan kesan yang mendalam pada pembaca melalui imajinasi dan perumpamaan.
- Penggunaan Peribahasa atau Ungkapan: Jika relevan, peribahasa atau ungkapan dapat menambah warna pada cerita, tetapi harus digunakan dengan tepat.
Gaya bahasa yang dipilih harus sesuai dengan tema dan karakteristik cerita. Dengan penggunaan gaya bahasa yang tepat, cerita narasi akan lebih menarik dan mudah dipahami oleh pembaca kelas 7.
Contoh Penggunaan Gaya Bahasa
Berikut contoh penggunaan gaya bahasa dalam teks narasi:
- Contoh 1 (Deskripsi Detail): “Udara di pegunungan begitu dingin, menusuk tulang. Kabut putih menutupi puncak-puncak bukit, seakan-akan dunia terbungkus selimut tebal.”
- Contoh 2 (Dialog yang Nyata): “Ayah, kapan kita sampai di pantai?” tanya bocah kecil itu dengan semangat. “Sebentar lagi, sayang,” jawab sang ayah sambil tersenyum.”
Latihan dan Aktivitas
Untuk mengasah pemahaman dan keterampilan menulis teks narasi, beberapa latihan dan aktivitas perlu dirancang. Aktivitas ini bertujuan untuk membantu siswa mempraktikkan penerapan materi yang telah dipelajari.
Contoh Latihan Soal
Berikut beberapa contoh latihan soal yang dapat digunakan untuk menguji pemahaman siswa tentang teks narasi:
- Identifikasi unsur-unsur intrinsik (tokoh, latar, alur, tema) dalam sebuah teks narasi yang diberikan.
- Tentukan jenis teks narasi (fiksi atau non-fiksi) berdasarkan contoh yang diberikan.
- Analisis bagaimana penggunaan bahasa dan gaya penulisan memengaruhi pesan dalam teks narasi.
- Buatlah ringkasan singkat dari teks narasi yang dibaca.
- Berdasarkan sebuah ide cerita, rancanglah alur cerita sederhana dengan beberapa tokoh dan latar.
Aktivitas Praktik Penulisan
Untuk mempraktikkan penulisan teks narasi, beberapa aktivitas berikut dapat dilakukan:
- Menulis cerita pendek berdasarkan gambar: Siswa diberikan beberapa gambar yang berkaitan dengan suatu tema, lalu mereka diminta untuk menulis cerita pendek berdasarkan gambar-gambar tersebut. Hal ini melatih kreativitas dan imajinasi siswa.
- Menulis ulang cerita: Siswa diberikan sebuah teks narasi, lalu mereka diminta untuk menulis ulang cerita tersebut dengan gaya bahasa yang berbeda. Aktivitas ini melatih pemahaman dan keterampilan menulis siswa.
- Bermain peran: Siswa berlatih menceritakan kembali sebuah kisah dengan memerankan tokoh-tokoh di dalamnya. Ini sangat membantu dalam memahami dinamika dan emosi di dalam cerita.
- Menulis teks narasi bertemakan pengalaman pribadi: Siswa diminta untuk menuliskan pengalaman pribadi mereka dalam bentuk teks narasi. Ini melatih kemampuan siswa untuk menuangkan ide dan pengalaman mereka secara tertulis.
Contoh Kegiatan Pembelajaran
Berikut contoh kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas:
Kegiatan | Langkah-langkah | Tujuan |
---|---|---|
Membuat Cerita Berdasarkan Gambar | Siswa diberikan gambar-gambar yang berhubungan dengan suatu tema. Siswa berdiskusi tentang cerita yang bisa dibentuk dari gambar tersebut. Selanjutnya, siswa menuliskan cerita pendek berdasarkan gambar-gambar tersebut. | Meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa dalam menulis cerita. |
Bermain Peran | Siswa dibagi menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok mendapatkan teks narasi. Siswa berperan sebagai tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. | Memperkuat pemahaman siswa terhadap cerita dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. |
Ilustrasi dan Gambaran
Ilustrasi dalam teks narasi kelas 7 berperan penting dalam memperjelas dan memperkuat pemahaman pembaca terhadap cerita. Melalui gambar atau sketsa, pembaca dapat membayangkan secara lebih konkret suasana, adegan, dan karakter dalam cerita. Hal ini membantu meningkatkan daya imajinasi dan pemahaman emosional terhadap alur cerita.
Menciptakan Visualisasi Cerita
Menggunakan ilustrasi dapat memberikan gambaran yang lebih hidup dan konkret tentang alur cerita. Pemilihan gambar atau sketsa yang tepat dapat membantu pembaca memahami suasana hati, tempat, dan interaksi antar karakter dengan lebih baik. Ini juga dapat membantu meningkatkan daya tarik visual dan minat baca.
Jenis Ilustrasi yang Cocok
- Sketsa sederhana: Cocok untuk menggambarkan suasana dan setting cerita, seperti suasana hutan yang sunyi atau pemandangan desa yang ramai. Sketsa sederhana dapat lebih fokus pada kesan dan nuansa daripada detail yang rumit.
- Gambar karakter: Memberikan gambaran fisik dan ekspresi karakter. Hal ini bisa memperkuat pemahaman pembaca terhadap karakter, baik secara fisik maupun emosional.
- Ilustrasi adegan penting: Memvisualisasikan momen-momen kunci dalam cerita. Misalnya, adegan pertarungan, pertemuan penting, atau momen klimaks. Ilustrasi dapat membantu pembaca memahami alur cerita dan mengidentifikasi pesan yang ingin disampaikan.
Penjelasan Ilustrasi
Penjelasan ilustrasi harus singkat, padat, dan relevan dengan isi cerita. Penjelasan tersebut perlu menggambarkan secara jelas apa yang divisualisasikan dalam gambar atau sketsa. Contohnya, “Sketsa di atas menunjukkan suasana malam hari di desa yang tenang. Pepohonan tinggi tampak menjulang, dan cahaya bulan yang redup menerangi jalan desa yang sepi.” Penjelasan ini membantu pembaca menghubungkan ilustrasi dengan alur cerita.
Contoh Ilustrasi dalam Teks Narasi, Materi bahasa indonesia teks narasi kelas 7
Bayangkan sebuah cerita tentang seorang anak yang menemukan harta karun di hutan. Ilustrasi yang tepat bisa berupa sketsa sederhana hutan yang lebat dan penuh misteri, dengan jalan setapak yang berliku-liku menuju tempat harta karun. Penjelasannya bisa, “Sketsa ini menggambarkan hutan yang lebat dan gelap. Akar pohon yang besar dan tumbuhan merambat yang menutupi jalan, memberi kesan misterius dan penuh tantangan.” Hal ini akan meningkatkan daya tarik dan pemahaman cerita bagi pembaca.
Membuat Sketsa Sederhana
Sketsa sederhana bisa dibuat dengan pensil, pena, atau aplikasi digital. Poin penting adalah fokus pada elemen kunci yang mencerminkan suasana cerita. Penggunaan warna bisa ditambahkan untuk memperkuat nuansa suasana hati.
Jenis Ilustrasi | Deskripsi |
---|---|
Sketsa suasana | Menampilkan nuansa, suasana, dan setting cerita. |
Ilustrasi karakter | Menunjukkan fisik dan ekspresi karakter. |
Ilustrasi adegan penting | Memvisualisasikan momen kunci dalam cerita. |
Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Teks narasi bukan hanya teori di buku pelajaran. Ia merupakan bagian integral dari komunikasi sehari-hari. Dari menceritakan pengalaman pribadi hingga menulis cerita fiksi, teks narasi berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Menceritakan Pengalaman Pribadi
Menceritakan pengalaman pribadi merupakan salah satu cara efektif untuk mengasah kemampuan bercerita menggunakan teks narasi. Pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang mengesalkan, dapat dikisahkan dengan urutan kronologis yang jelas. Hal ini akan membantu dalam melatih kemampuan penyusunan ide dan pengungkapan cerita. Contohnya, menceritakan liburan ke pantai, pengalaman mengikuti lomba, atau bahkan kejadian lucu di perjalanan. Masing-masing cerita dapat disusun dengan alur cerita yang menarik dan detail yang memadai, dengan penekanan pada urutan kejadian dan perasaannya.
Menulis Cerita Fiksi
Menulis cerita fiksi merupakan salah satu penerapan teks narasi yang kreatif. Penulis harus mampu menciptakan tokoh, latar, dan alur cerita yang menarik untuk dibaca. Penulisan cerita fiksi memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi imajinasinya dan menuangkan ide-ide baru. Misalnya, menulis cerita tentang petualangan seorang anak di hutan, atau kisah cinta antara dua orang yang berbeda latar belakang. Proses penulisan cerita fiksi memerlukan perencanaan yang matang, mulai dari ide awal hingga penyusunan akhir.
Kemampuan untuk membangun suasana dan mengembangkan karakter menjadi kunci dalam menciptakan cerita fiksi yang baik.
Menulis Surat Pribadi
Menulis surat pribadi, walaupun sudah mulai berkurang frekuensinya, tetap merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang-orang tersayang. Dalam surat pribadi, penggunaan teks narasi dapat memberikan nuansa yang lebih personal dan mendalam. Misalnya, menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi dalam sehari-hari, atau berbagi perasaan dan pikiran dengan lawan bicara. Dengan cara ini, surat pribadi tidak hanya sebatas informasi, tetapi juga membawa nuansa emosional yang kuat.
Menulis Laporan Kegiatan
Dalam kegiatan sekolah atau organisasi, teks narasi dapat digunakan untuk menulis laporan kegiatan. Laporan ini menggambarkan secara runtut kegiatan yang telah dilakukan, termasuk proses, hambatan, dan hasil yang dicapai. Contohnya, laporan kegiatan bakti sosial, laporan perjalanan studi wisata, atau laporan kegiatan ekstrakurikuler. Laporan ini menjadi penting untuk merekam dan mengkomunikasikan informasi terkait suatu peristiwa.
Kesimpulan Singkat
Penerapan teks narasi dalam kehidupan sehari-hari sangat luas. Dari pengalaman pribadi hingga cerita fiksi, surat pribadi, hingga laporan kegiatan, teks narasi memberikan cara yang efektif untuk menyampaikan cerita dan informasi secara menarik. Dengan menguasai teknik penulisan teks narasi, seseorang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan ekspresi diri.
Terakhir

Melalui pembahasan materi bahasa Indonesia teks narasi kelas 7 ini, diharapkan kamu dapat memahami dan menguasai cara menulis teks narasi dengan baik. Keterampilan menulis cerita akan semakin terasah dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menceritakan pengalaman pribadi hingga menciptakan karya fiksi.