Materi IPA Kelas 4 Semester 2 Bab 6 Eksplorasi Alam Sekitar

Materi ipas kelas 4 semester 2 bab 6 – Materi IPA Kelas 4 Semester 2 Bab 6: Eksplorasi Alam Sekitar akan mengajak kita untuk menyelami fenomena alam yang menarik di sekitar kita. Dari pengamatan sederhana hingga pemahaman mendalam tentang makhluk hidup dan lingkungannya, bab ini akan membuka wawasan kita tentang keanekaragaman hayati dan interaksi antar makhluk hidup.

Bab ini akan membahas berbagai materi inti, topik pendukung, aktivitas pembelajaran, contoh soal, ilustrasi konsep, rangkuman, dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami konsep-konsep kunci yang dibahas, kita dapat lebih menghargai dan menjaga lingkungan sekitar kita.

Materi Inti IPA Kelas 4 Semester 2 Bab 6

Bab 6 dalam buku pelajaran IPA kelas 4 semester 2 umumnya membahas tentang penggolongan makhluk hidup. Materi ini penting untuk memahami keragaman kehidupan di sekitar kita dan hubungan antar makhluk hidup. Pemahaman tentang penggolongan makhluk hidup akan membantu kita memahami pola-pola dalam keanekaragaman hayati.

Penggolongan Makhluk Hidup

Penggolongan makhluk hidup merupakan proses mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah mempelajari dan memahami keanekaragaman makhluk hidup. Pengelompokan ini didasarkan pada persamaan dan perbedaan karakteristik.

  • Sistem Klasifikasi: Sistem klasifikasi makhluk hidup menggunakan berbagai tingkatan taksonomi, mulai dari kingdom hingga spesies. Masing-masing tingkatan memiliki ciri-ciri yang semakin spesifik.
  • Ciri-ciri Makhluk Hidup: Pengelompokan didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup, seperti cara memperoleh makanan, cara berkembang biak, dan struktur tubuh. Contohnya, tumbuhan hijau berfotosintesis, sedangkan hewan umumnya memakan tumbuhan atau hewan lain.
  • Kingdom Makhluk Hidup: Materi ini menjelaskan kingdom-kingdom makhluk hidup, seperti Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Setiap kingdom memiliki karakteristik unik yang membedakannya dengan kingdom lainnya.

Contoh Pengelompokan Makhluk Hidup

Pengelompokan makhluk hidup bisa diilustrasikan dengan contoh-contoh konkret. Misalnya, pengelompokan hewan berdasarkan cara bergerak atau habitatnya, atau pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis makanannya. Contoh ini dapat membantu memahami penerapan sistem klasifikasi dalam kehidupan nyata.

  1. Hewan Vertebrata: Hewan vertebrata memiliki tulang belakang. Contohnya, ikan, burung, reptil, amfibi, dan mamalia. Pengelompokan ini berdasarkan kerangka internal mereka.
  2. Hewan Invertebrata: Hewan invertebrata tidak memiliki tulang belakang. Contohnya, serangga, cacing, dan moluska. Ciri-ciri fisik dan struktur tubuh yang berbeda menjadi dasar pengelompokan ini.
  3. Tumbuhan Berbiji dan Tidak Berbiji: Tumbuhan berbiji memiliki biji untuk reproduksi, sedangkan tumbuhan tidak berbiji menggunakan cara lain. Contohnya, tumbuhan berbunga dan tumbuhan paku. Perbedaan cara reproduksi ini menjadi faktor penentu dalam pengelompokan.

Hubungan Antar Makhluk Hidup

Materi ini akan menjelaskan tentang saling keterkaitan antara makhluk hidup satu dengan yang lain dalam suatu ekosistem. Hubungan ini meliputi rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan peran setiap makhluk hidup dalam ekosistem.

  • Rantai Makanan: Rantai makanan menggambarkan aliran energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Contohnya, tumbuhan dimakan oleh serangga, serangga dimakan oleh burung, dan burung dimakan oleh elang.
  • Jaring-jaring Makanan: Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Ini memperlihatkan kompleksitas interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem.
  • Peran Makhluk Hidup: Setiap makhluk hidup memiliki peran spesifik dalam ekosistem, baik sebagai produsen, konsumen, atau dekomposer. Pemahaman tentang peran ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Topik Pendukung

Untuk memahami materi utama Bab 6 dengan lebih baik, perlu dipelajari beberapa topik pendukung. Topik-topik ini saling berkaitan dan memperkaya pemahaman tentang konsep-konsep yang dibahas. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang topik-topik pendukung tersebut.

Pengaruh Gaya Terhadap Gerak

Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak, berhenti, atau berubah arah. Pemahaman tentang gaya sangat penting untuk memahami berbagai macam gerak benda.

  • Jenis-jenis gaya: Gaya dapat berupa gaya gesek, gaya gravitasi, gaya pegas, gaya listrik, dan lain-lain. Masing-masing gaya memiliki karakteristik dan efek yang berbeda terhadap gerak benda.

  • Besaran gaya: Gaya memiliki besaran dan arah. Besaran gaya diukur dalam satuan Newton (N). Arah gaya dapat digambarkan dengan anak panah.

  • Contoh penerapan: Gaya gesek membuat kita mampu berjalan, gaya gravitasi membuat benda jatuh ke bawah, dan gaya pegas membuat mainan pegas dapat bergerak.

Hubungan Gaya dan Gerak

Gaya dan gerak saling berkaitan erat. Gaya menyebabkan benda bergerak atau mengubah gerak benda. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar pula perubahan gerak yang terjadi.

  • Percepatan: Perubahan kecepatan suatu benda per satuan waktu disebut percepatan. Gaya memengaruhi percepatan benda.

  • Hukum Newton: Hukum Newton menjelaskan hubungan antara gaya dan gerak benda. Hukum ini menjadi dasar untuk memahami berbagai fenomena gerak di sekitar kita.

  • Contoh penerapan: Ketika kita mendorong sepeda, gaya yang kita berikan menyebabkan sepeda bergerak. Semakin keras kita mendorong, semakin cepat sepeda bergerak.

Pengaruh Gaya Terhadap Benda

Gaya dapat mengubah bentuk, ukuran, dan kecepatan benda. Jenis gaya yang bekerja akan menentukan perubahan yang terjadi pada benda.

  • Perubahan bentuk: Gaya dapat menyebabkan benda berubah bentuk, misalnya ketika kita menekuk kawat atau memukul bola.

  • Perubahan ukuran: Gaya juga dapat menyebabkan benda berubah ukuran, seperti ketika balon ditiup. Udara yang masuk memberikan gaya yang menyebabkan balon membesar.

  • Perubahan kecepatan: Gaya dapat mempercepat atau memperlambat gerakan benda. Gaya gesek, misalnya, memperlambat gerakan benda yang bergerak.

Tabel Topik Pendukung dan Hubungannya

Topik Pendukung Hubungan dengan Materi Utama Bab 6
Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Memberikan dasar pemahaman tentang bagaimana gaya memengaruhi gerak benda.
Hubungan Gaya dan Gerak Menjelaskan secara spesifik bagaimana gaya berkaitan dengan perubahan gerak benda.
Pengaruh Gaya Terhadap Benda Memperluas pemahaman tentang dampak gaya terhadap berbagai aspek sifat benda.

Dengan memahami topik-topik pendukung ini, siswa dapat lebih mudah memahami materi utama Bab 6 tentang … (Isi bagian ini dengan penjelasan singkat tentang materi utama Bab 6)

Aktivitas Pembelajaran: Materi Ipas Kelas 4 Semester 2 Bab 6

Soal Sumatif IPAS Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 6 ...

Berikut ini beberapa contoh aktivitas pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPA kelas 4 semester 2, khususnya bab 6. Aktivitas-aktivitas ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa secara interaktif dan menyenangkan.

Pengamatan Lingkungan Sekitar, Materi ipas kelas 4 semester 2 bab 6

Aktivitas ini bertujuan untuk melatih kemampuan observasi siswa terhadap lingkungan sekitar. Siswa diajak untuk mengamati berbagai benda dan makhluk hidup di sekitarnya, serta mencatat ciri-ciri dan karakteristiknya.

  • Tujuan: Mengenal berbagai makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar, serta mencatat ciri-cirinya.
  • Cara melakukannya: Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati satu area tertentu di lingkungan sekolah atau rumah. Mereka harus mencatat jenis tumbuhan, hewan, dan benda-benda di sekitarnya. Catatan dapat berupa gambar, deskripsi singkat, atau tabel.
  • Alat dan bahan: Buku catatan, pensil, penggaris, kamera (opsional), dan alat tulis lainnya.

Percobaan Sederhana Tentang Perubahan Wujud Benda

Aktivitas ini dirancang untuk memahami konsep perubahan wujud benda. Melalui percobaan sederhana, siswa akan mengamati proses perubahan wujud benda dari padat ke cair dan sebaliknya. Ini juga akan mengembangkan kemampuan eksperimen dan analisis.

  • Tujuan: Memahami proses perubahan wujud benda (mencair, membeku, menguap, mengembun).
  • Cara melakukannya: Siswa melakukan percobaan sederhana seperti melelehkan es batu, mengamati air mendidih, atau membuat es balok di dalam freezer. Setiap langkah dan hasil pengamatan dicatat dengan teliti dalam bentuk tabel.
  • Alat dan bahan: Es batu, air, panci, sendok, gelas, thermometer (opsional), wadah, freezer.

Diskusi Kelompok tentang Siklus Air

Aktivitas ini bertujuan untuk memahami siklus air secara lebih mendalam. Diskusi kelompok akan mendorong siswa untuk berkolaborasi dan bertukar ide tentang berbagai tahapan siklus air.

  • Tujuan: Memahami dan menjelaskan siklus air serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  • Cara melakukannya: Siswa dibagi ke dalam kelompok dan diberikan pertanyaan diskusi terkait siklus air, seperti: bagaimana air di laut bisa sampai ke langit? Apa yang terjadi pada air di langit? Bagaimana air kembali ke bumi? Masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
  • Alat dan bahan: Lembar pertanyaan diskusi, kertas, pensil, spidol.

Membuat Model Sederhana Sistem Tata Surya

Aktivitas ini mengajak siswa untuk memahami posisi dan susunan planet dalam sistem tata surya. Dengan membuat model sederhana, siswa akan lebih mudah membayangkan dan mengingat posisi masing-masing planet.

  • Tujuan: Memahami posisi dan susunan planet dalam tata surya.
  • Cara melakukannya: Siswa membuat model sistem tata surya menggunakan bahan-bahan sederhana seperti bola styrofoam, karton, dan cat. Mereka akan menempelkan planet-planet di sekitar matahari sesuai dengan jarak dan ukurannya.
  • Alat dan bahan: Bola styrofoam (berbagai ukuran), karton, cat, lem, pensil.

Contoh Soal dan Jawaban

Berikut disajikan beberapa contoh soal dan jawaban mengenai materi bab 6, disusun dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman. Penjelasan langkah demi langkah disertakan untuk memperjelas cara penyelesaian.

Contoh Soal Perhitungan Kecepatan

Soal Jawaban Langkah Penyelesaian
Sebuah mobil bergerak dengan jarak 100 km dalam waktu 2 jam. Berapakah kecepatan mobil tersebut? Kecepatan mobil adalah 50 km/jam.
  1. Rumus kecepatan adalah jarak dibagi waktu: Kecepatan = Jarak / Waktu
  2. Substitusikan nilai jarak (100 km) dan waktu (2 jam) ke dalam rumus: Kecepatan = 100 km / 2 jam
  3. Hitung hasil pembagian: Kecepatan = 50 km/jam
Sebuah sepeda motor menempuh jarak 150 km dalam waktu 3 jam. Berapa kecepatan sepeda motor tersebut? Kecepatan sepeda motor adalah 50 km/jam.
  1. Rumus kecepatan adalah jarak dibagi waktu: Kecepatan = Jarak / Waktu
  2. Substitusikan nilai jarak (150 km) dan waktu (3 jam) ke dalam rumus: Kecepatan = 150 km / 3 jam
  3. Hitung hasil pembagian: Kecepatan = 50 km/jam

Contoh Soal Perhitungan Waktu

Soal Jawaban Langkah Penyelesaian
Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Jika jarak yang ditempuh adalah 180 km, berapa waktu yang dibutuhkan? Waktu yang dibutuhkan adalah 3 jam.
  1. Rumus waktu adalah jarak dibagi kecepatan: Waktu = Jarak / Kecepatan
  2. Substitusikan nilai jarak (180 km) dan kecepatan (60 km/jam) ke dalam rumus: Waktu = 180 km / 60 km/jam
  3. Hitung hasil pembagian: Waktu = 3 jam
Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan 800 km/jam. Jika jarak yang ditempuh adalah 2400 km, berapa waktu yang dibutuhkan? Waktu yang dibutuhkan adalah 3 jam.
  1. Rumus waktu adalah jarak dibagi kecepatan: Waktu = Jarak / Kecepatan
  2. Substitusikan nilai jarak (2400 km) dan kecepatan (800 km/jam) ke dalam rumus: Waktu = 2400 km / 800 km/jam
  3. Hitung hasil pembagian: Waktu = 3 jam

Ilustrasi Konsep

Memahami konsep-konsep kunci dalam suatu materi IPA menjadi lebih mudah dengan ilustrasi. Ilustrasi visual dapat membantu kita membayangkan dan menghubungkan berbagai aspek dari suatu fenomena. Berikut ini beberapa ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep penting dalam bab 6.

Siklus Air

Siklus air adalah proses berkelanjutan di mana air bergerak di antara atmosfer, bumi, dan lautan. Ilustrasi siklus air dapat digambarkan sebagai diagram lingkaran dengan beberapa tahapan yang ditunjukkan dengan panah. Diagram ini akan memperlihatkan bagaimana air menguap dari permukaan laut, membentuk awan, kemudian turun sebagai hujan atau salju, dan kembali ke laut.

Diagram Siklus Air

Bagian-bagian penting dari ilustrasi tersebut meliputi:

  • Penguapan: Air dari laut, danau, atau sungai berubah menjadi uap air karena pemanasan matahari.
  • Kondensasi: Uap air mendingin dan membentuk awan.
  • Presipitasi: Air dari awan turun ke bumi dalam bentuk hujan, salju, atau es.
  • Pengaliran: Air mengalir ke sungai, danau, dan kembali ke laut.

Perubahan Wujud Zat

Perubahan wujud zat adalah proses di mana zat berubah dari satu wujud ke wujud lainnya. Ilustrasi perubahan wujud zat dapat digambarkan dengan diagram alir yang menunjukkan berbagai wujud zat (padat, cair, dan gas) dan proses transisinya. Ilustrasi ini juga akan menunjukkan pengaruh suhu terhadap perubahan wujud tersebut.

Diagram Perubahan Wujud Zat

Berikut bagian-bagian dari ilustrasi tersebut:

  1. Mencair: Suatu zat padat berubah menjadi cair ketika dipanaskan. Contohnya, es mencair menjadi air.
  2. Membeku: Suatu zat cair berubah menjadi padat ketika didinginkan. Contohnya, air membeku menjadi es.
  3. Menguap: Suatu zat cair berubah menjadi gas ketika dipanaskan. Contohnya, air menguap menjadi uap air.
  4. Mengembun: Suatu zat gas berubah menjadi cair ketika didinginkan. Contohnya, uap air mengembun menjadi air.
  5. Menyublim: Suatu zat padat berubah langsung menjadi gas tanpa melalui wujud cair. Contohnya, kapur barus yang menguap.
  6. Mengkristal: Suatu zat gas berubah langsung menjadi padat tanpa melalui wujud cair. Contohnya, uap air berubah menjadi salju.

Pengaruh Suhu Terhadap Zat

Pengaruh suhu terhadap zat dapat diilustrasikan dengan gambar yang menunjukkan bagaimana suhu mempengaruhi pemuaian dan penyusutan zat. Ilustrasi ini akan menunjukkan bagaimana zat padat, cair, dan gas akan memuai atau menyusut ketika suhunya berubah.

Diagram Pengaruh Suhu Terhadap Zat

Ilustrasi ini akan memperlihatkan:

  • Pemuaian: Zat memuai ketika suhunya meningkat. Contohnya, rel kereta api yang memuai di musim panas.
  • Penyusutan: Zat menyusut ketika suhunya menurun. Contohnya, air yang membeku menjadi es.

Rangkuman Materi

Berikut adalah rangkuman singkat dari materi Bab 6 yang membahas tentang … (isi dengan topik bab 6). Rangkuman ini disusun dengan poin-poin penting untuk memudahkan pemahaman.

Pengaruh Gaya Terhadap Benda

Gaya dapat memengaruhi gerak dan bentuk benda. Beberapa contoh gaya yang memengaruhi benda di sekitar kita meliputi gaya tarik bumi, gaya gesek, gaya otot, gaya magnet, dan gaya pegas. Memahami pengaruh gaya ini sangat penting untuk menjelaskan berbagai peristiwa di sekitar kita.

  • Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda.
  • Gaya tarik bumi menarik semua benda ke arah pusat bumi.
  • Gaya gesek menghambat gerak benda yang saling bersentuhan. Besar kecilnya gaya gesek dipengaruhi oleh jenis permukaan benda yang bersentuhan.
  • Gaya otot dihasilkan oleh otot manusia atau hewan. Gaya otot dapat digunakan untuk mengangkat, mendorong, atau menarik benda.
  • Gaya magnet dihasilkan oleh magnet. Gaya magnet dapat menarik atau menolak benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi.
  • Gaya pegas dihasilkan oleh pegas yang diregangkan atau ditekan. Gaya pegas dapat digunakan untuk mendorong atau menarik benda.

Jenis-Jenis Gaya

Memahami jenis-jenis gaya dan contohnya akan membantu kita menganalisis berbagai peristiwa sehari-hari.

  • Gaya Kontak adalah gaya yang terjadi ketika dua benda saling bersentuhan, seperti gaya gesek, gaya otot, dan gaya pegas.
  • Gaya Tak Kontak adalah gaya yang terjadi tanpa adanya sentuhan antara dua benda, seperti gaya magnet dan gaya gravitasi.

Pengukuran Gaya

Pengukuran gaya penting untuk memahami besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda.

  • Besarnya gaya diukur dalam satuan Newton (N).
  • Alat untuk mengukur gaya adalah neraca pegas.

Contoh Penerapan Gaya

Penerapan gaya dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak. Memahami penerapan ini memperluas wawasan kita.

  • Contoh penerapan gaya pada kendaraan.
  • Contoh penerapan gaya pada bangunan.
  • Contoh penerapan gaya dalam olahraga.

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Materi ipas kelas 4 semester 2 bab 6

Penerapan materi IPA kelas 4 semester 2 bab 6 sangat penting dalam memahami fenomena alam di sekitar kita. Pemahaman ini memungkinkan kita untuk lebih bijak dalam berinteraksi dengan lingkungan. Berikut beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan materi bab 6 dapat kita temukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari mengelola sampah hingga memanfaatkan energi. Mempelajari bagaimana sampah dikelola, dampaknya pada lingkungan, dan upaya-upaya daur ulang, sangat penting bagi kita. Berikut beberapa contoh penerapannya:

  • Pengelolaan Sampah: Pengelolaan sampah yang baik berdampak pada kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Memilah sampah organik dan anorganik, serta mendaur ulang sampah dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Contohnya, memisahkan sampah plastik dari sampah organik, kemudian mendaur ulang plastik untuk membuat barang baru.
  • Penghematan Energi: Penggunaan energi yang efisien penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Contohnya, mematikan lampu saat tidak digunakan, menggunakan peralatan elektronik hemat energi, dan memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya. Penerapan penghematan energi dapat mengurangi dampak buruk penggunaan energi yang berlebihan.
  • Konservasi Air: Air merupakan sumber daya yang penting bagi kehidupan. Konservasi air dapat dilakukan dengan cara memperbaiki sistem irigasi, menanam pohon untuk menjaga kelestarian air tanah, dan menggunakan air secukupnya. Penghematan air penting untuk menjaga ketersediaan air bagi generasi mendatang.
  • Penggunaan Sumber Daya Alam: Menggunakan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Contohnya, menanam kembali pohon yang ditebang, menggunakan produk ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai.

Dampak Penerapan Materi

Penerapan materi ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik mengurangi pencemaran lingkungan, menjaga kesehatan masyarakat, dan mengurangi penggunaan lahan pembuangan sampah. Konservasi air dan energi menjaga ketersediaan sumber daya penting bagi kehidupan. Penggunaan sumber daya alam secara bijak menjaga keberlanjutan lingkungan.

Skenario Penerapan

Berikut beberapa skenario penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Skenario 1: Pengelolaan Sampah Rumah Tangga: Sebuah keluarga menerapkan sistem pemilahan sampah di rumah. Mereka memisahkan sampah organik (sisa makanan) dan anorganik (plastik, kertas). Sampah organik kemudian dimanfaatkan untuk kompos, sedangkan sampah anorganik didaur ulang. Dampaknya, lingkungan sekitar lebih bersih, mengurangi pencemaran, dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
  2. Skenario 2: Penghematan Energi di Sekolah: Sekolah menerapkan program penghematan energi. Siswa dan guru diajarkan untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Sekolah juga memanfaatkan energi surya untuk penerangan. Dampaknya, biaya energi berkurang, lingkungan lebih ramah lingkungan, dan sekolah menjadi lebih berkelanjutan.
  3. Skenario 3: Konservasi Air di Pertanian: Petani menerapkan teknik irigasi yang efisien untuk menghemat penggunaan air. Mereka menggunakan teknologi pengairan tetes untuk mengurangi penguapan dan meningkatkan hasil panen. Dampaknya, ketersediaan air untuk pertanian terjaga, mengurangi pemborosan air, dan hasil pertanian tetap terjaga.

Terakhir

Materi ipas kelas 4 semester 2 bab 6

Kesimpulannya, Materi IPA Kelas 4 Semester 2 Bab 6: Eksplorasi Alam Sekitar memberikan pemahaman yang komprehensif tentang keanekaragaman hayati dan interaksi antar makhluk hidup. Dengan menguasai materi ini, kita dapat lebih bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memahami fenomena alam di sekitar kita. Semoga pemahaman ini dapat memotivasi kita untuk terus belajar dan mengeksplorasi keajaiban alam.